Kilasnetwork.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) resmi melaksanakan penyaluran perdana gas bumi atau “gas in” ke PT KCC Glass Indonesia, produsen kaca lembaran yang berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Penggunaan gas di pabrik tersebut direncanakan sebesar 8 BBTUD.
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara KCC Glass Indonesia dan PGN telah ditandatangani pada Februari 2024 lalu, dengan rencana penyaluran gas bumi yang akan meningkat secara bertahap. Gas in ini bertepatan dengan kunjungan Menteri ESDM dan Kepala SKK Migas ke KIT Batang pada Jumat, 26 Juli 2024.
PGN telah membangun infrastruktur distribusi gas bumi di dalam KIT Batang sepanjang 5 kilometer dengan diameter 8 inci dari Pipa Transmisi Cisem Tahap I. Untuk penyaluran gas ke KCC Glass, PGN menggunakan pasokan dari PEPC Jambaran Tiung Biru. Pemenuhan gas ke KCC Glass Indonesia ini merupakan bentuk peningkatan utilisasi dari pipa Transmisi Cisem Tahap I dan sumur domestik di Lapangan JTB.
“PGN akan terus menjaga komitmen terkait penyaluran gas yang stabil, karena menjadi salah satu kunci operasi KCC Glass. Keandalan infrastruktur yang kini telah terintegrasi juga senantiasa dijaga agar penyaluran gas berlangsung aman dan lancar, sehingga penggunaan gas bumi PGN bisa memberikan manfaat keekonomian bagi industri,” ujar Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko.
PGN terus menggenjot percepatan penyerapan gas bumi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Adanya integrasi dari Pipa Gresem dan Pipa Cisem 1 memungkinkan PGN untuk melanjutkan pengembangannya bagi pengguna akhir. Integrasi infrastruktur ini mendorong peningkatan penyerapan gas bumi di Jawa Tengah dari 48 BBTUD menjadi 60-70 BBTUD. Sebelumnya, PGN mengupayakan pemenuhan gas bumi di Jawa Tengah menggunakan moda transportasi CNG, mengingat Jawa Tengah belum terkoneksi oleh jaringan pipa gas bumi.
“Integrasi infrastruktur ini tidak lepas dari kerjasama pemerintah dengan badan usaha yang satu suara agar pemanfaatan gas bumi di Jateng-Jatim semakin meningkat. Kami berharap permintaan juga meningkat dan PGN akan memacu distribusi gasnya,” kata Arief.
Arief melanjutkan, pemenuhan energi gas bumi di KIT Batang merupakan tindak lanjut PGN atas arahan pemerintah terkait pemenuhan infrastruktur gas di KIT Batang. Kawasan industri ini pun digadang sebagai percontohan untuk pengembangan kawasan-kawasan industri di daerah lainnya. PGN juga mendukung penuh pemanfaatan Pipa Cisem I yang terhubung dengan KIT Batang.
Sejak gas bumi mengalir di KIT Batang pada akhir tahun 2023, sudah ada satu pelanggan eksisting PGN yaitu PT Rumah Keramik Indonesia dengan penggunaan gas sebesar 1 BBTUD. Upaya penambahan pelanggan pengguna gas bumi di KIT Batang terus dilakukan. Dalam beberapa waktu ke depan akan dilakukan gas in ke salah satu produsen peralatan medis.
“PGN siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk keandalan infrastruktur dan pasokan gas bumi di Jawa Tengah. Menjadi kebanggaan besar bagi PGN dapat menjadi penyedia energi sehingga bisa ikut mendukung pertumbuhan investasi dan daya saing industri di KIT Batang maupun kawasan industri lainnya,” tutup Arief. (har)