Kilasnetwork.com – Pemerintah tengah diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan subsidi gas bumi untuk sejumlah industri tertentu. Dalam konteks ini, kebijakan tersebut telah menimbulkan pro dan kontra yang signifikan, dengan beberapa pihak menyoroti dampak yang belum jelas serta dampak besar terhadap pendapatan negara.
Menurut Founder & Advisor Reforminer Institute, Pri Agung, dampak yang diharapkan dari kebijakan harga gas tertentu masih belum jelas, terutama dalam hal peningkatan pajak dan efek multiplier dari perusahaan-perusahaan yang menerima subsidi. “Sangat perlu untuk dievaluasi dari aspek biaya dan manfaatnya terhadap kebijakan yang sudah berjalan. Yang jelas kebijakan ini membuat penerimaan negara berkurang,” jelas Pri Agung.
Evaluasi terhadap kebijakan harga gas bumi tertentu, atau HGBT, juga dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap daya saing industri dalam negeri. Pri Agung menekankan bahwa daya saing sebuah industri dipengaruhi oleh banyak faktor, bukan hanya harga gas.
Berdasarkan data pemerintah, komponen biaya gas dalam biaya produksi bervariasi antarindustri. Industri pupuk misalnya, memiliki komponen biaya gas mencapai 58,48%, sementara industri sarung tangan hanya sekitar 5,90%.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas, Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menyatakan bahwa kebijakan subsidi HGBT telah menghilangkan pendapatan negara hingga sekitar Rp 30 triliun, terutama dari sektor hulu minyak dan gas bumi. “Kewajiban mereka kepada kontraktor yaitu sebesar 46,81 persen atau Rp 16,46 triliun pada tahun 2021 dan 46,94 persen atau Rp 12,93 triliun tahun 2022,” kata Tutuka.
Sementara Pakar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Eddy Junarsin, menganggap HGBT sebagai kebijakan protektif atau defensif pada masa pandemi untuk mengamankan 7 industri yang dianggap memerlukan perlindungan. Namun, Junarsin menegaskan perlunya penelitian yang lebih mendalam untuk mengevaluasi apakah kebijakan ini benar-benar meningkatkan daya saing industri yang menerima subsidi tersebut.
Dengan banyaknya kekhawatiran dan pro dan kontra yang muncul seputar kebijakan subsidi gas bumi ini, tampaknya sebuah evaluasi menyeluruh serta analisis mendalam akan menjadi langkah yang bijaksana untuk memastikan kebijakan ini berdampak positif bagi industri dan pendapatan negara. (ris)