Kilasnetwork.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas Pertamina, merayakan ulang tahun ke-59 dengan menegaskan komitmennya dalam memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi. Di tengah kondisi pasar yang dinamis, PGN telah menyiapkan rencana strategis untuk memperkuat peran tersebut.
Dalam sambutannya pada Perayaan Puncak HUT PGN ke-59, Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution, menyampaikan harapannya agar PGN semakin kuat dan terus bertekad untuk membangun infrastruktur pipeline maupun beyond pipeline, termasuk LNG Trading. “PGN diharapkan menjadi harapan Pertamina dalam transisi energi. Jika melihat trilema energi, gas memiliki harapan yang sangat besar di masa transisi,” ujarnya.
Peluang ke depan masih terbuka lebar, terlebih dengan dukungan RJPP Pertamina dimana produksi gas di sisi upstream akan meningkat signifikan. Alfian juga menambahkan bahwa PGN diharapkan bisa semakin bersinergi dengan subholding lain, seperti Subholding C&T, untuk mengurangi impor LPG. “Beberapa pilot project sudah berjalan, harapannya jaringan gas semakin banyak dan LPG bersubsidi (3 kg) dapat disubstitusi dengan jaringan gas bumi,” jelas Alfian.
Komisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi, turut memacu PGN Group untuk meningkatkan keberadaan di mata masyarakat dengan memperluas sambungan infrastruktur gas bumi. “Mari tingkatkan sambungan jaringan gas ke depan. Distribusi gas harus beyond pipeline atau CNG karena tidak semua tempat mudah dilalui oleh jaringan pipa,” katanya. Amien menekankan pentingnya pemanfaatan CNG untuk jargas yang berkualitas dan pembangunan jargas secara besar-besaran untuk menjadi market leader CNG.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, mengutarakan optimisme PGN dalam pengembangan gas bumi di Indonesia, didasari oleh catatan dari Kementerian ESDM bahwa energi fosil minyak dan gas masih berperan penting dalam mengamankan pasokan energi nasional. “Gas bumi digunakan sebagai energi transisi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060. PGN akan tetap mengedepankan integrasi pembangunan infrastruktur gas bumi dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi integritas tinggi,” jelasnya.
PGN mengambil langkah strategis yang dituangkan dalam tiga pilar pengembangan bisnis, yaitu Grow, Adapt, dan Step-out (GAS). Tujuh Program Gasifikasi Nasional akan dilanjutkan dalam pilar Grow, sementara program-program baru seperti LNG Trading, pengembangan bisnis biomethane, CO² Transport, dan hilirisasi gas akan masuk ke dalam pilar Adapt dan Step-out.
Segmen industri diperkirakan masih menjadi penopang utama permintaan gas bumi, seiring dengan pergerakan industri dan perekonomian yang menggeliat. Volume dari segmen rumah tangga juga akan meningkat dengan target penambahan 117 ribu sambungan rumah tangga pada tahun 2024.
PGN juga melakukan diversifikasi bisnis melalui pengembangan bisnis Anak Perusahaan dengan membangun LNG Hub Arun, mengembangkan bisnis clean dan renewable energy, serta optimasi bisnis hulu. Beberapa proyek untuk regasifikasi LNG dan mini LNG juga akan dikembangkan guna memenuhi kebutuhan gas yang belum terjangkau jaringan pipa gas bumi.
Saat ini, PGN mengelola jaringan pipa gas bumi sepanjang ±12.692 KM, naik 10% dari tahun 2022, serta mengelola 4 terminal LNG. Dari infrastruktur tersebut, PGN telah mendistribusikan gas bumi ke 825.856 pelanggan rumah tangga, 3.103 industri dan komersial, serta 1.976 pelanggan kecil.
“Kami optimis kinerja akan tetap baik pada tahun-tahun mendatang, salah satunya karena kondisi perekonomian dalam negeri yang terjaga. Kami tetap berpegang pada strategi-strategi utama dan mengimplementasikan sistem manajemen risiko, pengendalian internal serta pengelolaan keuangan yang disiplin dan berhati-hati,” ujar Arief.
PGN menyadari akan menghadapi dinamika yang berdampak bagi perusahaan, maka PGN akan terus memastikan pengelolaan bisnis gas bumi berdasarkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik. “PGN berkomitmen dan konsisten untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri di masa transisi energi melalui penguatan pasokan gas maupun perluasan infrastruktur gas bumi. Kesiapan PGN juga diperkuat untuk implementasi ESG dan green energy melalui pemilihan teknologi yang optimal dalam diversifikasi energi dan peralihan penggunaan renewable energy,” tutup Arief. (ian)