Kilasnetwork.com, Jakarta – Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta telah menempati posisi istimewa sebagai salah satu bangunan ikonik yang membanggakan Indonesia dan menjadi saksi dari sejumlah ajang olahraga bergengsi tingkat dunia. Stadion ini juga telah meraih gelar Stadion Terfavorit dari Asian Football Confederation (AFC) dalam pemungutan suara bertema Stadion Termegah di Asia Tenggara pada tahun 2020. Selain menjadi markas bagi timnas sepak bola Indonesia, SUGBK juga sering menjadi lokasi konser musik yang digelar oleh para musisi internasional.
Prestasi terbaru dari SUGBK adalah suksesnya penyelenggaraan FIFA Matchday antara Timnas Indonesia melawan tim juara Piala Dunia 2022, Argentina, pada hari Senin (19/6/2023). Pada pertandingan tersebut, pertunjukan apik dari Garuda Muda bukan hanya mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, tetapi fasilitas bertaraf internasional yang dimiliki oleh SUGBK juga mendapat pujian dari Manajer Timnas Argentina, Daniel Cabrera, yang menjulukinya sebagai “perfecto” atau sempurna[1].
Selanjutnya, SUGBK telah dijadwalkan menjadi lokasi konser musik dari grup band asal Inggris dengan genre alternative rock, Coldplay, pada tanggal 15 November 2023. SUGBK sebelumnya telah menyelenggarakan konser bagi sejumlah musisi kenamaan dunia, seperti Raisa dan BlackPink (2023), Metallica (2019), Deep Purple (1975), dan Mick Jagger (1988). Keberhasilan dalam menarik para musisi internasional untuk tampil di SUGBK membuktikan reputasi dan kualitas sebagai tempat pertunjukkan yang layak bagi penyanyi-penyanyi ternama di dunia.
SUGBK yang kokoh berdiri hingga saat ini merupakan testimoni dari kepiawaian dalam pembangunannya dengan menggunakan Semen Gresik sebagai bahan konstruksi utama. Produk dari SIG (Semen Indonesia Grup) ini telah terbukti memiliki kualitas dan ketangguhan yang tinggi di bidang konstruksi, membuatnya menjadi pilihan utama dalam pembangunan bangunan bagi masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi.
Vita Mahreyni, Sekretaris Perusahaan SIG, menyampaikan kebanggaannya atas kontribusi SIG dalam pembangunan di Indonesia dan berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam menjalankan program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah melalui solusi produk berkualitas dan ramah lingkungan.
Pembangunan SUGBK dimulai pada tanggal 8 Februari 1960, setelah Indonesia terpilih sebagai tuan rumah untuk Asian Games 1962. Stadion ini dirancang dengan desain yang memukau, ditandai dengan atap melingkar atau temu gelang, tanpa adanya penyangga di tengahnya. Seluruh penyangga atap terletak di tepi bangunan stadion, memperlihatkan kecanggihan arsitektur konstruksi SUGBK pada saat itu. Stadion ini secara resmi diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dimulainya Asian Games 1962.
Vita Mahreyni juga menyampaikan informasi bahwa menjelang Asian Games 2018, SIG telah berpartisipasi dalam revitalisasi SUGBK melalui penerapan produk ThruCrete. Produk inovatif tersebut dapat meresapkan air ke dalam tanah di sejumlah area di kawasan GBK, seperti Taman Krida Loka, jalur pejalan kaki, dan lintasan jogging, sehingga memberikan manfaat yang ramah lingkungan.
“Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang bahan bangunan, SIG terus berinovasi dan menyajikan solusi produk dan jasa yang mendukung pembangunan. Kami selalu memperhatikan prinsip keberlanjutan untuk menciptakan kehidupan yang semakin baik bagi generasi saat ini dan generasi mendatang,” ujar Vita Mahreyni.
Dengan menjadi venue untuk berbagai acara bergengsi dan prestise yang dimilikinya, SUGBK akan terus memberikan kontribusi positif dalam sektor ekonomi Indonesia, baik melalui ajang olahraga maupun hiburan. Stadion ini memberikan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia dan juga menjadi magnet pariwisata yang tak tergantikan bagi wisatawan domestik maupun internasional. (adm)