Kinerja Emiten Pelayaran Melonjak di Semester 1, IHSG Rawan Terkoreksi Pekan Depan

Kilasnetwork.com – Rilis laporan keuangan (LK) semester satu tahun ini telah mulai dipublikasikan. Investor dan trader selama pekan lalu dan pekan depan akan terus mengawasi kinerja emiten dalam dua kuartal tahun ini untuk memproyeksikan potensi pergerakan harga di masa depan, terutama sepanjang tahun ini. Saat ini, sudah tercatat sekitar 284 emiten yang melaporkan kinerja kuartal dua tahun ini dengan hasil yang bervariasi, baik itu mengalami kenaikan atau penurunan kinerja dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya (H1 2022 vs H1 2023, maupun Q1 2023 vs Q2 2023).

Perlu diperhatikan bahwa kinerja emiten sektor pelayaran masih solid, baik secara semesteran maupun secara kuartal ke kuartal. Salah satu emiten yang berhasil mencatat performa yang solid adalah PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY). Pendapatan NELY mencapai Rp264,56 miliar hingga tanggal 30 Juni 2023, meningkat dari Rp114,71 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba usahanya juga meningkat menjadi Rp121,19 miliar dari sebelumnya Rp40,06 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan juga meningkat menjadi Rp116,86 miliar dari sebelumnya Rp39,08 miliar.

Dampak dari kinerja yang baik ini, saham NELY mengalami kenaikan sepanjang pekan lalu dan melonjak 49,3% dari level Rp422 hingga ditutup pada Jumat lalu di level Rp630. Selain itu, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) juga mencatat peningkatan pendapatan usaha menjadi USD32,42 juta hingga periode 30 Juni 2023, dibandingkan dengan USD28,76 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

BACA JUGA  Danamon dan Adira Finance Kembali Hadir di IIMS Surabaya 2025 Didukung MUFG

Laba sebelum beban pajak final TPMA juga meningkat menjadi USD9,46 juta dari sebelumnya USD6,27 juta tahun sebelumnya. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk TPMA mencapai USD9,07 juta, naik dari USD5,93 juta pada periode berjalan tahun sebelumnya. Saham TPMA juga mengalami peningkatan hampir 22% selama pekan lalu, meskipun ditutup dengan kenaikan sebesar 13,5% dari level Rp478 dan ditutup di level Rp545.

Selanjutnya, perlu dicermati bahwa terdapat emiten pelayaran lain, seperti SOCI, SMDR, PSSI, yang hingga pekan lalu belum merilis laporan keuangan kuartal dua 2023. Meningkatnya kinerja emiten pelayaran ini diyakini sebagai akibat dari faktor ekspor Indonesia yang masih mengalami surplus terutama pada bulan Maret dan Mei tahun ini, serta permintaan produksi komoditas seperti CPO dan barang tambang.

Pekan depan, IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen domestik, terutama terkait laporan keuangan dan rilis data ekonomi awal Agustus yang akan mempengaruhi pergerakan pasar. Rilis data PMI Manufaktur S&P Global pada hari Selasa (01/8), data inflasi (yoy, mom, dan inflasi inti), merupakan data yang sangat penting dan menentukan arah kebijakan BI untuk memantau kondisi ekonomi makro Indonesia dan sebagai acuan dalam menentukan arah suku bunga BI rate bulan depan (Agustus).

BACA JUGA  Cadev Juni Menyusut Dan Rupiah Terpuruk, IHSG Terkoreksi Mengekor Bursa Global

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), setelah mengalami rally selama 5 minggu berturut-turut, terlihat menghadapi risiko koreksi secara teknikal, terutama setelah menguji level resistance 6920 yang merupakan resisten kuat bulanan. Kemungkinan pasar akan mengalami penurunan setelah aksi beli selama 5 pekan terakhir, sambil menimbang-nimbang kinerja emiten berdasarkan laporan keuangan yang telah dirilis. Meski IHSG rawan terkoreksi, tetapi kami melihat masih akan banyak kejutan yang terjadi seiring masih banyaknya emiten yang belum merilis laporan keuangan, sehingga potensi pergerakan campuran masih bisa terjadi. Berdasarkan pengamatan dan analisis Tim Marcomology, berikut adalah beberapa saham yang layak untuk dicermati dan berpeluang menguat hari ini:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News