PLN Nusantara Power Tanam 100 Ribu Mangrove untuk Jaga Lingkungan dan Cegah Abrasi

Kilasnetwork.com – PLN Nusantara Power (PLN NP) telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah abrasi dengan menanam 100 ribu pohon mangrove. Sebagai subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, PLN NP melalui program CSR PLN Peduli telah berhasil menanam sekitar 104.176 pohon mangrove hingga pertengahan tahun 2023 di sekitar unit pembangkit. Inisiatif ini membuktikan bahwa PLN NP secara aktif terlibat dalam melestarikan alam Indonesia dan mencegah penurunan lahan akibat abrasi.

Pada saat yang paling baru, PLN NP melalui Unit Pembangkit (UP) Indramayu bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menanam 10.200 pohon mangrove di lahan seluas 2 hektar pada Sabtu (29/7) di Pantai Karangampel, Indramayu untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia.

Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power, menyampaikan komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan dan mencegah abrasi. Menurut Ruly, hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga kondisi lingkungan dari abrasi dan juga memperkaya ekosistem di sekitarnya.

“Sejumlah program CSR unggulan kami difokuskan pada pelestarian lingkungan, seperti penanaman pohon mangrove dan pembuatan infrastruktur dari FABA untuk mencegah abrasi. Penanaman 100 ribu pohon mangrove oleh PLN NP telah berhasil dalam mempertahankan lahan pantai dari ancaman abrasi,” terang Ruly.

BACA JUGA  PLN Nusantara Power dan PLN EPI Berkolaborasi Hijaukan PLTU dengan Cofiring Biomassa Sawdust

Kegiatan penanaman pohon mangrove di tepi pantai ini juga sejalan dengan penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) serta tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin 13 (penanganan perubahan iklim), poin 14 (pelestarian ekosistem laut), dan poin 15 (pelestarian ekosistem darat).

Pohon mangrove memiliki peran dalam menyerap polusi dan sedimen agar tidak mencemari laut. Selain itu, pohon mangrove juga berfungsi sebagai penghalang lumpur yang dapat merusak terumbu karang. Oleh karena itu, keberadaan pohon mangrove sangat penting untuk pertumbuhan ekosistem laut yang baik.

“PLN NP tidak hanya fokus dalam menyediakan energi listrik berkualitas untuk Indonesia, tetapi juga berusaha menjaga alam di sekitarnya. Penanaman pohon mangrove juga berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 3.800 Ton CO2 per tahun,” tambah Ruly.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Ruzhanul Ulum, yang turut hadir dalam acara penanaman mangrove mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh PLN NP. Menurutnya, PLN NP UP Indramayu sudah sejalan dengan misi dan visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“PLN Nusantara Power melalui UP Indramayu memiliki semangat yang sama dalam hal konservasi wilayah laut, terutama di wilayah pantai utara Jawa yang menghadapi tingkat abrasi yang tinggi. Dengan menanam mangrove yang terbukti mampu menahan abrasi, kami berharap aksi ini dapat mencegah terjadinya abrasi,” ujar Ruzhanul.

BACA JUGA  Telkomsel Dukung Keseruan Gelaran Kompetisi Sepak Bola Dunia FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023

Sejak tahun 2017, UP Indramayu telah berhasil menurunkan tingkat abrasi dari 1,7 hektar (2014-2017) menjadi 0,49 hektar dalam kurun waktu empat tahun (2018-2022), atau setara dengan penurunan sebesar 78%. Selain itu, melalui penanaman pohon mangrove yang masif, juga memberikan perlindungan bagi lahan sawah dan pemukiman warga seluas 8,1 hektar, serta melindungi hasil panen warga sebesar 102,14 ton per tahun.

Kusnanto, ketua Koperasi Plentong Maju Sejahtera, sebagai penerima manfaat sekaligus penggerak perubahan, mengapresiasi dan berharap program PLN NP UP Indramayu dapat berlanjut. Menurutnya, program ini telah menjadi wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam perubahan iklim dan menciptakan area yang lebih baik.

“Menjaga lingkungan bukan hanya impian belaka, tetapi memerlukan tindakan nyata. Hal ini saya temukan dalam program CSR PLN Peduli yang dibawakan oleh PLN NP UP Indramayu dalam memperkuat Pantai Plentong hingga seperti sekarang,” ujar Kusnanto. (nik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News