Pasca Kasus Keracunan, Pemkab Bojonegoro Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis

KILASNETWORK.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengambil langkah cepat menyikapi kasus keracunan yang dialami sejumlah siswa di Kecamatan Kedungadem setelah mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (2/10/2025) lalu. Pemkab memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proses pelaksanaan program tersebut.

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ninik Susmiati, segera meninjau kondisi para siswa yang dirawat di Puskesmas setempat. Dalam kunjungannya, Wabup menegaskan bahwa pengawasan terhadap penyedia makanan MBG akan diperketat dan pembinaan akan ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini. Pemerintah akan memperketat evaluasi, mulai dari proses distribusi hingga standar kebersihan makanan yang disajikan kepada siswa,” ujar Nurul Azizah pada Sabtu (4/10/2025).

Keamanan Pangan Jadi Prioritas Utama
Kepala Dinkes Bojonegoro, Ninik Susmiati, menambahkan bahwa pihaknya akan segera memperkuat sistem pengawasan dan memastikan semua penyedia makanan mendapatkan pembinaan terkait keamanan pangan. Ia menekankan bahwa faktor kebersihan dan keamanan makanan harus menjadi prioritas utama dalam setiap tahap pelaksanaan program.

BACA JUGA  Anggaran Rp335 triliun untuk MBG dinilai paling menguntungkan UMKM

“Keamanan pangan adalah hal paling penting karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita,” tegas Ninik.

Sebagai tindak lanjut, Pemkab Bojonegoro juga akan menyampaikan laporan resmi terkait kasus tersebut melalui Sistem Pemantauan Program Gizi (SPPG) kepada pemerintah pusat. Laporan ini akan menjadi dasar pertanggungjawaban daerah sekaligus bahan evaluasi nasional terhadap pelaksanaan MBG.

Program Tetap Lanjut dengan Perbaikan Sistem
Meskipun terjadi insiden keracunan, Pemkab Bojonegoro menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis tetap akan dilanjutkan, mengingat pentingnya pemenuhan gizi bagi peserta didik.

Pelaksanaan program ke depan akan disertai perbaikan sistem pengawasan dan penjaminan mutu makanan agar keamanan serta kesehatan siswa lebih terjaga. Perbaikan ini diharapkan dapat mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang. (KAU)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News