Ketua KPK: Hakordia 2025 Jadi Momentum Satukan Aksi Antikorupsi

KILASNETWORK.COM – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menegaskan bahwa upaya memberantas korupsi tidak bisa hanya mengandalkan lembaganya. Menurutnya, pemberantasan korupsi harus menjadi gerakan nasional yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Yogyakarta, Selasa (9/12), Setyo menyampaikan bahwa tema Hakordia tahun ini menekankan pentingnya kolaborasi luas. “Tindak korupsi tidak dapat diberantas hanya melalui penindakan hukum semata. Semua pihak, semua lapisan masyarakat juga punya peran dan kontribusi sekecil apa pun,” ujarnya.

Peran Masyarakat Dimulai dari Hal Sederhana

Setyo menjelaskan bahwa keterlibatan masyarakat bisa dilakukan melalui langkah-langkah sederhana. Mulai dari memberikan informasi, menolak praktik koruptif di lingkungan sekitar, hingga menjaga integritas dalam keluarga dan tempat kerja.

Ia berharap antusiasme masyarakat di Yogyakarta dalam penyelenggaraan Hakordia mampu memicu gelombang gerakan antikorupsi di seluruh Indonesia.
“Saya berharap kegiatan di Yogyakarta ini auranya menerobos semua provinsi, kabupaten, kota yang ada di Republik Indonesia. Semua merasakan, semua merayakan,” katanya.

BACA JUGA  Prabowo Pecat Wamenaker Immanuel Ebenezer Tersangka Korupsi Sertifikat K3 oleh KPK

Sultan HB X: Pencegahan Korupsi Dimulai dari Desa

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan komitmen daerahnya dalam memperkuat sistem pencegahan korupsi. Menurutnya, reformasi kalurahan menjadi instrumen utama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan partisipatif di tingkat masyarakat.

Ia menyebutkan bahwa Pemda DIY telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2023, yang mengarahkan strategi pencegahan korupsi pada penguatan tata kelola, digitalisasi administrasi, pengendalian gratifikasi, serta peningkatan peran pengawasan masyarakat.

“Komitmen Pemda DIY tercermin dalam berbagai instrumen nasional seperti Pariworo, Anti Corruption Monitoring, Controlling Surveillance for Prevention, serta implementasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi,” ujar Sri Sultan.

Pemda DIY juga aktif mengikuti Survei Penilaian Integritas dan penerapan Learning Management System (LMS) Program Pembelajaran Integritas yang diadopsi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Implementasi Nyata Diharapkan

Menutup rangkaian acara, Setyo menekankan pentingnya realisasi konkret dari berbagai pencanangan dan peluncuran program antikorupsi. Ia berharap seluruh kegiatan dalam rangkaian Hari Antikorupsi menjadi momentum untuk memperkuat budaya antikorupsi di Indonesia. (ZNV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News