Kementan Siapkan Magang Taiwan Batch 7: Tingkatkan SDM Pertanian Modern.

KILASNETWORK.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian melalui pendidikan, pelatihan, hingga program magang internasional. Salah satunya diwujudkan lewat persiapan pelaksanaan Magang Taiwan Batch 7 yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) bersama Pusat Pendidikan Pertanian berkoordinasi dengan Taiwan Economic Trade Office (TETO) yang diwakili Atase Pertanian Taiwan, Rabu (10/9/2025), untuk mematangkan persiapan keberangkatan. Sebanyak 65 peserta akan diberangkatkan dalam program magang yang berlangsung satu tahun, dengan opsi perpanjangan.

Proses seleksi dilakukan secara ketat, mulai dari administrasi hingga pembekalan terkait bahasa, budaya, fisik, mental, dan disiplin peserta. Program ini difokuskan pada pengembangan keterampilan teknis, etika kerja, adaptasi budaya, serta pola pikir profesional, sehingga peserta mampu bersaing di tingkat global.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, peningkatan kualitas SDM adalah motor penggerak pembangunan pertanian nasional. “Melalui program magang, terutama bagi generasi muda, kita dorong regenerasi petani dan pertanian modern. Peserta dibekali keterampilan serta wawasan praktis di lapangan untuk menjadi penggerak pertanian yang inovatif dan berdaya saing,” ujarnya.

BACA JUGA  Lamongan Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional, Bupati Yuhronur Mulai Tanam Padi Musim Ketiga

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti. Ia menekankan pentingnya pendidikan, pelatihan, dan magang sebagai upaya mencetak SDM unggul. “Kegiatan ini memantapkan karakter, komitmen, serta integritas peserta. Mereka juga harus cermat membaca kontrak permagangan agar tidak terjadi kesalahpahaman,” jelasnya.

Kepala Kapuslatan Tedy Dirhamsyah menambahkan, petani muda memiliki peran strategis dalam regenerasi sektor pertanian. “Selain membawa pulang teknologi dan inovasi dari Taiwan, peserta diharapkan mampu meningkatkan kapasitas usaha masing-masing untuk mendukung ekonomi daerah. Pemerintah akan terus membuka kesempatan bagi SDM pertanian untuk meningkatkan kualitasnya,” tegas Tedy.

Ia mencontohkan keberhasilan alumni magang asal Tasikmalaya yang mampu mengembangkan usaha tani selepas program. Menurutnya, pengalaman ini menjadi bukti nyata bahwa petani muda dapat menjadi motor penggerak pertanian modern di daerah.

Program Magang Taiwan Batch 7 bukan hanya sarana peningkatan keterampilan, tetapi juga strategi mengatasi pengangguran dan membuka lapangan kerja baru. Melalui pengembangan SDM unggul, Kementan menargetkan lahirnya petani milenial yang mampu membawa pertanian Indonesia menuju arah maju, mandiri, dan modern. (VCL)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News