KILASNETWORK.COM – Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menargetkan perolehan penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award 2025 tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, Pemkab memperkuat strategi pengendalian harga bahan pangan utama seperti beras, gula, minyak goreng, dan telur.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo meminta Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) untuk terus memantau harga sembako secara intensif guna menjaga stabilitas dan mencegah lonjakan.
“Strategi kita dengan menjaga stabilitas harga sembako. Diskoperindag kan punya aplikasi untuk memantau harga sembako. Kalau ada kenaikan, harus segera diintervensi melalui operasi pasar,” ujar Bupati, Rabu (8/10/2025).
Bupati Rio mengemukakan, hingga saat ini, harga sembako di Situbondo cenderung stabil tanpa adanya lonjakan signifikan pada komoditas seperti beras, gula, minyak goreng, telur ayam, daging, hingga tepung.
“Alhamdulillah sejauh ini aman-aman saja ya. Karena di sini kita kan surplus beras, apalagi gula ya. Tapi kita tetap harus pantau terus harga sembako,” tegasnya.
Selain Diskoperindag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) serta Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) juga turut andil dalam memperkuat sumber daya dan menjaga stabilisasi harga. Namun, Bupati menekankan perlunya pengembangan lebih lanjut pada sektor peternakan.
“Ke depan, yang perlu dikembangkan yaitu peternakan ayam dan daging sapi, kalau gula di Situbondo aman,” tambahnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember, Achmad, menjelaskan bahwa terdapat beberapa aspek kunci yang harus dipersiapkan Situbondo untuk meraih penghargaan TPID Award. Aspek tersebut meliputi proses penilaian koordinasi, kelengkapan dokumen pendukung, output program-program unggulan daerah, serta outcome yang menggambarkan hasil nyata upaya pengendalian inflasi.
Sebagai anggota TPID Kabupaten Situbondo, Bank Indonesia memberikan dukungan penuh, salah satunya melalui kegiatan rutin operasi pasar bersama TPID untuk menjaga stabilitas harga sembako.
“Kami dari BI juga mendukung program klaster pertanian, karena inflasi di Indonesia itu sangat dipengaruhi oleh kelompok bahan pangan, sehingga kami bersama pemerintah juga melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan,” imbuh Achmad.
Sinergi antara Pemkab Situbondo dan Bank Indonesia melalui TPID diharapkan mampu memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga, yang menjadi fondasi utama keberhasilan pengendalian inflasi daerah. (RVC)