Laba Bersih BTN Semester I 2025 Melonjak 13,6%, Didorong Kredit Perumahan.

KILASNETWORK.COM – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) melaporkan lonjakan laba bersih sebesar 13,6% secara tahunan (yoy), mencapai Rp1,7 triliun pada semester I-2025. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga kredit yang signifikan dan efisiensi operasional.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan strategi perseroan yang konsisten dalam menghadapi tantangan makroekonomi dan persaingan industri. “BTN berhasil mencatatkan profitabilitas yang membaik berkat strategi yang dijalankan secara konsisten dan terus melaksanakan fungsi intermediasinya untuk menggerakkan perekonomian rakyat, terutama dari sektor perumahan,” ujarnya.

Kinerja solid BTN ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga kredit sebesar 23,5% (yoy) menjadi Rp18,50 triliun. Sementara itu, pertumbuhan biaya bunga hanya sebesar 2,3% (yoy), menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp9,34 triliun, melonjak 55,1% (yoy). Margin bunga bersih (NIM) juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 139 basis poin (bps) menjadi 4,4%. Efisiensi juga tercermin dari perbaikan Cost-to-Income Ratio (CIR) menjadi 43,8% dari sebelumnya 58,8%.

Dari sisi pendanaan, BTN berhasil meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11,2% (yoy) menjadi Rp406,38 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan dana murah (CASA), terutama dari segmen ritel dan institusi. Akuisisi pengguna baru dan transaksi melalui aplikasi *Bale by BTN* turut berkontribusi, dengan jumlah pengguna mencapai 2,7 juta dan nilai transaksi Rp43,1 triliun selama semester I-2025.

BACA JUGA  SIER Bangun Fasilitas Baru Gudang Six Chamber di Kawasan PIER

Pada fungsi intermediasi, penyaluran kredit dan pembiayaan BTN tumbuh 6,8% (yoy) menjadi Rp376,11 triliun. Sektor perumahan menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan 6,2% (yoy) menjadi Rp317,77 triliun, diikuti sektor non-perumahan yang naik 10,5% (yoy) menjadi Rp58,34 triliun. Total aset BTN mencapai Rp484,96 triliun, meningkat 6,4% (yoy).

Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, *BTN Syariah*, juga mencatatkan kinerja positif menjelang *spin-off* menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Aset tumbuh 18,0% (yoy) menjadi Rp65,56 triliun, didukung oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 17,0% (yoy) menjadi Rp48,46 triliun dan DPK sebesar 19,8% (yoy) menjadi Rp55,23 triliun. Laba bersih BTN Syariah tercatat sebesar Rp401 miliar, naik 8,3% (yoy).

Nixon menambahkan, “BTN Syariah telah memasuki era baru seiring dengan proses akhir *spin-off* yang ditandai dengan perubahan nama menjadi Bank Syariah Nasional (BSN) melalui penggabungan dengan Bank Victoria Syariah sebagai perusahaan cangkang.” Aksi korporasi ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi industri perbankan syariah Indonesia. (NCX)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News