KAI Group Perkuat Ekosistem Nontunai, 91,05% Tiket Kereta Dibeli Digital

KILASNETWORK.COM – KAI Group terus mempercepat transformasi digital dan memperkuat ekosistem nontunai di sektor transportasi publik berbasis rel di Indonesia. Inovasi ini membuahkan hasil signifikan, di mana sepanjang periode Januari hingga September 2025, 91,05 persen pembelian tiket kereta jarak jauh dan lokal telah dilakukan secara digital.

Pencapaian ini sejalan dengan pertumbuhan layanan yang solid. Selama sembilan bulan pertama tahun 2025, KAI melayani total 369 juta pelanggan, meningkat sebesar 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan angka pelanggan ini menjadi cerminan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap transformasi digital yang dilakukan di transportasi berbasis rel.

Dominasi Transaksi Nontunai
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengungkapkan bahwa mayoritas pelanggan kini terbiasa dan nyaman bertransaksi secara digital. Data menunjukkan bahwa transaksi nontunai mendominasi melalui kanal resmi KAI, seperti aplikasi Access by KAI dan situs resmi.

“Sebanyak 91,05 persen transaksi tiket kereta jarak jauh dan lokal kini dilakukan secara nontunai melalui berbagai kanal digital dan mitra resmi KAI. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah semakin percaya dan nyaman dengan sistem digital,” ujar Anne, Kamis (30/10/2025).

BACA JUGA  KAI Angkut 51,18 Juta Ton Barang hingga September 2025

Secara rinci, sebanyak 40,9 juta pelanggan telah membeli tiket kereta jarak jauh dan lokal melalui aplikasi serta mitra B2B (Business-to-Business). Sementara itu, hanya 8,95 persen transaksi, atau sekitar 4 juta tiket, yang masih dilakukan secara tunai melalui loket stasiun.

Seluruh Layanan Angkutan Perkotaan Sepenuhnya Digital
Perubahan perilaku pelanggan semakin nyata terlihat pada layanan angkutan perkotaan yang menjadi tulang punggung mobilitas harian masyarakat urban:

KAI Commuter mencatat 293,2 juta pelanggan selama periode sembilan bulan pertama 2025, dengan seluruh pembayarannya telah dilakukan secara elektronik.

LRT Jabodebek melayani 20,7 juta pelanggan di periode yang sama, melonjak 41,74 persen dari tahun lalu. Seluruh transaksi di layanan ini juga sudah bersifat nontunai, selaras dengan pola hidup digital masyarakat perkotaan.

Ekosistem digital KAI Group juga diterapkan pada layanan lainnya:

1. KAI Bandara melayani 5,19 juta pelanggan hingga September 2025.

2. LRT Sumsel mencatat 3,38 juta pelanggan dengan sistem pembayaran serupa.

3. KA Makassar-Parepare melayani 228 ribu pelanggan.

BACA JUGA  Jaga Lingkungan, KAI Daop 7 Madiun Ganti Bantalan Kayu Rel dengan Bantalan Sintetis

KCIC Whoosh mencapai 4,52 juta pelanggan pada periode yang sama, dengan seluruh tiketnya dibeli secara daring melalui aplikasi resmi dan mitra seperti Traveloka.

Executive Vice President (EVP) Corporate Secretary Kereta Api Indonesia (KAI), Raden Agus Dwinanto Budiadji, menegaskan komitmen perusahaan.

“Kami ingin KAI Group terus menggerakkan roda transportasi nasional melalui inovasi digital, sekaligus menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem masyarakat nontunai yang modern dan berkelanjutan,” tutup Raden Agus. (PFI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News